Hidup Itu Pilihan

Hari ini berlalu seperti biasanya, rutinitas kerja dari jam 9 sampai jam 5. Semalam saya bermimpi aneh tapi menggelitik. Bahwa saya menikah dan mempunyai anak perempuan lalu datang orang yang selama ini memberiku inspirasi. Betapa saya menyesal sangat menyesal telah menikah dengan lelaki lain yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Saya berteriak untuk dikembalikan pada kehidupan sebelumnya bahwa saya hanya ingin menikah dengannya. Ha-ha-ha, aneh dan saya tertawa sendiri. 

Hidup tidak akan bisa dikembalikan seperti semula begitu juga dengan mimpi, apa yang sudah terjadi tidak mungkin menjadi tidak pernah terjadi apa-apa. Oleh sebab itu janganlah menganggap sesuatunya itu sepele, ah... saya cuma bercanda sering kali ucapan seperti itu yang keluar dari mulut ketika kita telah menyinggung atau merasa tersinggung. Sama halnya dengan waktu yang tidak bisa diputar ulang seperti tayangan drama televisi atau kaset DVD. Hari ini saya tidak banyak tertawa dan biasa-biasa saja tetapi ada yang menarik ada lomba motto untuk perusahaan dan saya pasti ikut. Lumayan hadiahnya kalau menang.

Pulang kerja saya memasak tumisan puteri jagung, sederhana tapi enak setelah beres makan mulai saya mengumpulkan kata-kata untuk dijadikan motto dan yeah saya dapat ide itu. Semoga bisa diterima dengan baik dan menjadi salah satu kandidat yang bermutu wkwkwk. Dalam satu hari saja saya sudah mengalami banyak kejadian mulai dari yang ada didalam diri saya dan diluar diri. Belum lagi dapat kabar kalau saudara saya mau pulang kampung mau tidak mau harus menitipkan sesuatu untuk Ibu saya. Sedikit tapi harus bisa berbagi itulah hidup. Tidak banyak yang harus dibagi dan juga kadang kita harus mendahulukan kepentingan keluarga selama masih bisa berbagi. Tapi ya sudahlah cukup tersenyum bangga saja.

Hidup itu pilihan, baik dan buruk adalah pilihan sendiri dan harus siap dengan konsekuensinya. Jangan pernah ragu jika kita yakin, karena semesta akan mendukung apapun yang akan kita lakukan entah itu sisi positif atau negatif. Sama-sama bekerja sesuai porsinya maka hati-hatilah mengarahkan diri. Memilih hidup mau tidak mau harus bertanggung jawab disetiap tindakan. Memang kadang kita merasa tidak beruntung siapa yang menciptakan ketidakberuntungan itu? Saya sendiri dengan merasa kurang ini kurang itu yang lain lebih berbahagia dari saya. Ah ya sudahlah... nikmati saja apapun yang terjadi. Toh pasti saya akan mengalami yang menjadi bagian dari hidup saya dan tidak akan mengalami jika itu bukan bagian saya.

Malam besok saya akan memulai memilih menulis lagi... sebuah novel yang akan mengungkapkan sejuta rasa dalam hidup ini. Dimulai dengan love at first sight... saya memilihnya untuk jatuh cinta pada pandangan pertama sejak kekaguman itu muncul dan dia menuntunku menemukan hobiku :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embun Cinta

Jodoh Dan Budhism

Let's Do It!